Perkembangan
fotografi sekarang ini berkembang menjadi sebuah lifestyle atau gaya hidup
terutama dikalangan anak muda. Terlihat dari banyaknya komunitas fotografi yang
muncul dan berkembang pesat sekarang ini. Tidak jarang juga kita melihat anak
muda yang membawa-bawa kamera ketika sedang hang out bersama teman-temannya.
Belum lagi fotografi menggunakan kamera ponsel yang didukung dengan
perkembangan smartphone yang kian canggih dan menanamkan kamera dengan resolusi
yang semakin besar serta fitur yang semakin canggih. Dapat dikatakan bahwa
mengabadikan momen sekarang ini tidak hanya dapat dilakukan oleh fotografer,
namun siapapun dengan kamera dapat melakukannya. Fotografi telah menjadi bagian
dari gaya hidup masyarakat modern.
Fotografi tentu
saja erat kaitannya dengan kamera, dimana kamera sebagai senjata utama para
fotografer. Perkembangan kamera dari jaman ke jaman sangatlah pesar. Dimulai
dar jaman kamera analog hingga jaman kamera digital sekarang ini. Sebut saja
kamera pocket, kamera prosumer, kamera mirrorless, kamera DSLR, dll. Setiap
kamera mempunyai keunggulan masing-masing. Seperti kamera pocket yang ringkas
serta mudah dibawa, kamera prosumer yang mempunyai super zoom, atau kamera
mirrorless yang disebut-sebut sebagai kamera tengah antara kamera DSLR dan
pocket kamera karena ukurannya yang kecil namun kualitas yang hampir menyamai kamera
DSLR.
Ditengah terpaan
arus jaman yang deras dan perkembangan kamera yang semakin banyak jenisnya,
kamera DSLR menjadi sebuah pilihan yang tetap banyak dipilih oleh para penyuka
fotografi.Bahkan jika bersaing dengan kamera mirrorless, kamera DSLR masih
banyak dipilih oleh penyuka fotografi. Fitur yang canggih dan kontrol penuh
terhadap kamera membuat kamera ini sangat menjanjikan untuk menghasilkan foto
yang berkualitas. Belum lagi anda dapat menambahkan sendiri aksesoris penunjang
seperti lampu flash, mengganti lensa, dll yang semuanya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan fotografi anda. Bisa dibilang kamera DSLR tak lekang dimakan
zaman. Kemunculan kamera-kamera generasi baru seperti mirrorless tidak membuat kamera
DSLR kalah pamor di mata para fotografer. Belum lagi tampilan luar dari kamera
DSLR terlihat kokoh dan menimbulkan kesan “profesional”.
Setelah memiliki
kamera DSLR bukan berarti anda dapat langsung menghasilkan foto dengan kualitas
tinggi seperti seorang fotografi profesional. Anda harus tetap berlatih dan
terus mengasah kemampuan anda menggunakan kamera DSLR. Coba juga untuk
menguasai dan memaksimalkan fitur canggih di dalamnya agar tidak sia-sia semua
fitur canggih tersebut. Jika dirasa perlu, anda dapat menambah aksesoris
pelengkap yang dapat menambah kemampuan dan kinerja kamera DSLR serta
menyesuaikannya dengan kebutuhan anda sebagai pengguna. Jika ini adalah pertama
kalinya anda menggunakan kamera DSLR ada baiknya anda mengutak-atik dan mencari
tahu kegunaan setiap panel serta fitur di dalamnya agar setidaknya anda
mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh kamera DSLR tersebut.
Hal lainnya yang
juga dirasa perlu adalah hal-hal mendasar pada kamera DSLR seperti cara
memegang kamera. Hal ini sangat mendasar dan beberapa orang menganggapnya
terlalu simpel dan mudah untuk dipelajari sehingga mengabaikan dan menganggap
remeh. Mungkin kebanyakan dari anda sudah pernah melihat pose seorang
fotografer ketika menggunakan kamera DSLR. Posenya terlihat sangat profesional
bukan? Sebenarnya tidak semudah itu untuk memegang kamera DSLR, terutama untuk
kamera DSLR yang bobotnya lumayan berat. Cara memegang kamera DSLR yang
kelihatannya mudah dan remeh ternyata menjadi salah satu kunci untuk
mendapatkan hasil gambar yang tajam dan berkualitas. Karena ternyata teknik
memegang kamera DSLR yang baik dan benar dapat membantu kestabilan dalam
mengambil gambar dan mengurangi goyangan sehingga hasil foto yang dihasilkan
dapat menjadi lebih tajam dan berkualitas. Selain itu, ketika memegang kamera
DSLR, kita juga harus mampu untuk mengatur zoom dan mengubah posisi secepatnya
dari landscape ke potrait tanpa mengorbankan kestabilan dan kualitas gambar.
Dasar teknik
ketika memegang kamera DSLR sebenarnya tidak rumit, dibutuhkan kedua tangan
untuk memegang kamera DSLR terutama yang berbobot berat. Ketika anda tidak
mempunyai keseimbangan yang cukup untuk menjaga kestabilan kamera, jangan
mencoba memegangnya dengan satu tangan karena hasilnya tidak akan memuaskan.
Cobalah untuk tetap memegangnya dengan dua tangan, karena akan memberikan
keseimbangan yang lebih baik.
Tangan kiri
berfungsi sebagai tangan pendukung, yang artinya tangan tersebut menjadi
penopang ketika anda memegang kamera DSLR, tangan ini menjadi penentu
kestabilan dalam pengambilan gambar. Posisinya seperti orang memegang piring
dengan sebagian telapak tangan berada di badan kamera, sebagian lagi berada di
badan lensa kamera. Ibu jari dan jari tengah atau jari telunjuk dapat berfungsi
sebagai pengatur zoom pada lensa. Jangan lupa juga untuk meletakkan siku anda
pada bagian tulang rusuk atau di sekitar antara perut dan dada. Tujuannya
adalah untuk menjaga kestabilan agar kamera tidak bergoyang.
Tangan kanan
berfungsi sebagai tangan kontrol, untuk mengontrol kecepatan shutter dan
perpindahan mode. Tangan ini berperan sangat penting dalam pengambilan gambar. Ketika
anda akan merubah posisi kamera dari landscape menjadi potrait, tangan kanan
anda yang bergerak dan memutar berlawanan arah jarum jam atau diputar kearah
kiri dari arah anda sedangkan tangan kanan tetap di tempatnya. Jangan lupa pula
untuk mengaitkan strap kamera pada lehar anda untuk mencegah kamera
langsung jatuh ke tanah ketika pegangan
terlepas. Ketika menggunakan viewfinder, gunakan salah satu mata anda yang
paling nyaman digunakan.
Ketika semua
terpenuhi, anda dapat mencoba mengambil gambar dan lihat hasilnya. Inti dari
teknik memegang kamera DSLR adalah kestabilan dan kontrol kamera. Dimana kedua
hal tersebut berpadu untuk menghasilkan gambar yang lebih tajam dan
berkualitas. Memang nampaknya cukup melelahkan menggunakan teknik ini khususnya
jika dalam jangka waktu yang lama. Menggunakan tripod sebagai penyangga dan
penjaga kestabilan kamera memang lebih terjamin dan tentunya tidak terlalu
membuat pegal, namun untuk pemula yang tidak mempunyai tripod ada baiknya anda
mempraktekan teknik dasar ini.
0 komentar:
Posting Komentar